Sedikit menengok kebelakang akan sejarah musik digital yang tak lepas dari
perkembangan industri musik konvensional. Seiring berjalannya waktu serta
perkembangan teknologi, industri musik dunia juga mengalami banyak perubahan
yang ditandai dengan pergantian produk, tren dan media penunjang. Kita runut
mulai dari produk ponograf, vinil, kaset, CD, hingga produk-produk digital
semisal MP3, WAV, WMA dll.
Untuk itu kita perlu
mengetahui apa itu musik digital. Musik Digital adalah
reproduksi suara dari sinyal digital yang telah dirobah keasalnya menjadi
sinyal analog, perekaman suara digital dengan cara pengkodean angka biner hasil
dari perobahan sinyal suara analog dengan bantuan frekwensi sampling. Bentuk
penyimpanan sinyal digital dalam media berbasis teknologi komputer. Format
digital dapat menyimpan data dalam jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan
luas.
Musik Digital
pada dasarnya adalah berupa harmonisasi bunyi yang dibuat melalui perekaman
dari alat-alat musik analog (konvensional) atau alat-alat musik digital (yang
dibuat dengan bantuan komputer) yang disimpan dan diproses dengan media
berbasis tehnologi komputer. Format digital ini dapat menyimpan data dalam
jumlah besar, jangka panjang dan berjaringan luas. Musik Digital ini
sendiri mengalami perkembangan dari masa ke masa yang dimulai dengan piringan
hitam sampai kepada CD ataupun MP3 file. Saat ini Musik Digital itu sendiri
telah berkembang sedemikian rupa sampai kepada hanya berupa suatu file (musik)
yang dapat diperdengarkan dalam format MIDI ataupun menggunakan IPod.
Musik Digital sebagai Inovasi Baru
Inovasi
baru di bidang musik adalah Musik
Digital, dengan format MP3, OOG, atau WAV Musik Digital mulai mengeluarkan gaungnya. Banyaknya pemutar Musik Digital yang mendukung format
ini membuat era baru Musik Digital.
Misalnya kalau sebelumnya, musik di-ripped- istilah untuk ekstraksi audio
digital – dan terperangkap di PC dan Mac dengan aplikasi semacam iTunes. Kini
dengan hadirnya iPod sebagai peranti musik portable canggih yang pernah
diciptakan, terjadi perpaduan kenyamanan web dengan portabilitas dan fungsi sebagai
sebuah platform yang benar-benar universal. Hal lain yang mendukung
transformasi media sang Musik Digital
adalah tindakan label-label besar yang meninggalkan sistem proteksi Musik Digital atau digital right
management (DRM). Sampai tahun 2007 lalu, label-label besar masih tidak yakin
penghapusan DRM akan mendongkrak penjualan album karena tanpa hal tersebut Musik Digital dengan bebas
didisribusikan di antara konsumen yang berarti tak ada pemasukan untuk label.
Elemen Pendukung
Ada beberapa situs yang
menyediakan lagu yang dapat diunduh secara langsung (gratis) atau berbayar.
Lagu yang ditawarkan berformat digital. Misalnya situs www.napster.com yang
cukup digandrungi kala itu namun harus berakhir karena dianggap melanggar hak
cipta. Ada pula Insound, Rhapsody, dan Apple iTunes Music Store, Lala.com,
mdu04522.com dan lain sebagainya. Selain itu di Indonesia kini ada pula Toko
Musik Digital secara online misalnya equionxdmd dan Import hingga Digital Beat
Store.
Keunggulan
Musik dalam format
digital ini memiliki beberapa keunggulan dibanding musik dalam medium
konvensional, yaitu :
- format
yang beragam dapat disesuaikan dengan teknologi yang digunakan
- kualitas
copy yang serupa dengan master memudahkan penggandaan dari pihak
perusahaan rekaman tanpa menurunkan mutu
- proses
penjualan dengan pendekatan single atau satu lagu terbukti jauh lebih
efektif dan efisien ketimbang medium konvensional seperti kaset atau CD
Kekurangan
Dengan segala
kelebihannya, Musik Digital
memiliki beberapa kekurangan juga yaitu :
- kemudahan
perekaman dan penggandaan rekaman memacu terjadinya pembajakan yang tentu
saja akan merugikan.
- penyebaran
Musik Digital di Internet
tidak bisa sepenuhnya dikontrol oleh label sehingga mempengaruhi pemasukan
untuk label.
Sejarah singkat
perkembangan Musik Digital adalah
sebagai berikut :
Piringan Hitam diputar dengan
Gramophone
Awalnya, piringan hitam
merupakan sebuah alat yang memiliki pena yang bergetar untuk menghasilkan bunyi
dari sebuah disc. Ide ini berasal dari Charles Cros dari Perancis pada tahun 1887. Namun sayangnya tidak pernah
terwujud. Pada tahun yang sama, Thomas A. Edison menemukan Phonograph (pemutar
piringan hitam) yang berfungsi untuk merekam suara yang kebanyakan digunakan
untuk keperluan kantor. Nama Gramophone berasal dari Emilie Berliner yang pada
tahun 1888 menemukan piringan hitam jenis baru dan mematenkannya di bawah label
Berliner Gramaphone. Pada tahun 1918 masa pematenan berakhir, semua label pun
berlomba-lomba untuk memproduksi piringan hitam. Pada masa itu, kebanyakan
pemilik gramophone masih terbatas pada kalangan menengah atas saja.
Kaset diputar dengan tape, walkman
Compact audio cassette
diperkenalkan oleh Philips sebagai media penyimpanan audio di Eropa pada tahun
1963. Kemudian pada tahun 1965 mulai diproduksi secara massal. Pada tahun 1971,
Advent Corporation memperkenalkan Model 201 tape deck yang mengkombinasikan
Dolby Type B dan chromium dioxide (Cr02). Inilah cikal bakal music cassette
player. Tahun 1980an muncul Walkman dari Sony sebagai media pemutar kaset
portable. Pita kaset dapat merekam lagu dengan durasi hingga 1 jam di setiap
sisinya. Kualitasnya cukup baik namun kerap kali terjadi penurunan kualitas
suara yang dihasilkan ketika pita kaset mengalami gangguan, kotor atau rusak.
CD, VCD, DVD diputar dengan CD player, discman
CD dibuat dalam usaha merampingkan media penyimpanan musik dengan memperbaiki kualitas suara yang dihasilkan. Pada November 1984, dua tahun setelah CD diproduksi secara massal, Sony mengeluarkan Discman sebagai media pemutar portable. Musik dalam format CD, VCD maupun DVD memiliki kualitas suara yang lebih baik tetapi tetap mengalami gangguan jika disc tersebut tergores, berdebu ataupun rusak.
Musik Digital diputar dengan MP3 Player, iPod
Musik Digital menggunakan sinyal digital dalam proses reproduksi suaranya. Sebagai proses digitalisasi terhadap format rekaman musik analog, lagu atau musik digital mempunyai beraneka ragam format yang bergantung pada teknologi yang digunakan, yaitu :
- MP3
MP3
(MPEG, Audio Layer 3) menjadi format paling populer dalam musik digital. Hal
ini dikarenakan ukuran filenya yang kecil dengan kualitas yang tidak kalah
dengan CD audio. Format ini dikembangkan dan dipatenkan oleh Fraunhofer Institute.
Dengan bitrate 128 kbps, file MP3 sudah berkualitas baik. Namun MP3 Pro-format
penerus MP3-menawarkan kualitas yang sama dengan bitrate setengah dari MP3. MP3
Pro kompatibel dengan MP3. Pemutar MP3 dapat memainkan file MP3 Pro-namun
kualitas suaranya tidak sebagus peranti yang mendukung MP3 Pro.
- WAV
WAV
merupakan standar suara de-facto di Windows. Awalnya hasil ripping dari CD
direkam dalam format ini sebelum dikonversi ke format lain. Namun sekarang
tahap ini sering dilewati karena file dalam format ini biasanya tidak
dikompresi dan karenanya berukuran besar.
- AAC
AAC
adalah singkatan dari Advanced Audio Coding. Format ini merupakan bagian
standar Motion Picture Experts Group (MPEG), sejak standar MPEG-2 diberlakukan
pada tahun 1997. Sample rate yang ditawarkan sampai 96 KHz-dua kali MP3. Format
ini digunakan Apple pada toko musik online-nya, iTunes. Kualitas musik dalam
format ini cukup baik bahkan pada bitrate rendah. iPod, pemutar musik digital
portabel dari Apple, adalah peranti terkemuka yang mendukung format ini.
- WMA
Format
yang ditawarkan Microsoft, Windows Media Audio (WMA) ini disukai para vendor
musik online karena dukungannya terhadap Digital Rights Management (DRM). DRM
adalah fitur untuk mencegah pembajakan musik, hal yang sangat ditakuti oleh
studio musik saat ini. Kelebihan WMA lainnya adalah kualitas musik yang lebih
baik daripada MP3 maupun AAC. Format ini cukup populer dan didukung oleh
peranti lunak dan peranti keras terbaru pada umumnya.
- Ogg
Vorbis
Ogg
Vorbis merupakan satu-satunya format file yang terbuka dan gratis. Format lain
yang disebutkan di atas umumnya dipatenkan dan pengembang peranti lunak atau
pembuat peranti keras harus membayar lisensi untuk produk yang dapat memainkan
file dengan format terkait.
Dari segi kualitas,
kelebihan Ogg Vorbis adalah kualitas yang tinggi pada bitrate rendah
dibandingkan format lain. Peranti lunak populer, Winamp dan pelopor pemutar MP3
portabel Rio sudah mendukung format ini dalam model terbarunya. Walaupun
demikian dukungan peranti keras terhadap format ini masih jarang.
- Real
Audio
Salah
satu format yang biasa ditemukan pada bitrate rendah. Format dari RealNetworks
ini umumnya digunakan dalam layanan streaming audio. Pada bitrate 128 kbps ke
atas RealAudio menggunakan standar AAC MPEG-4.
- MIDI
Format audio satu ini
(yang biasanya berextention xxxx.mid) lebih cocok untuk suara yang dihasilkan
oleh synthesizer atau peranti elektronik
lainnya, tetapi (biasanya) tidak cocok untuk hasil konversi dari suara analog
karena tidak terlalu akurat (kecuali digunakan proses tambahan). File dengan
format ini berukuran kecil dan sering digunakan dalam ponsel sebagai ringtone.
Software
Pembuat Musik Digital
Musik
merupakan bahasa universal yang dapat di nikmati meskipun datang dari berbagai
macam bahasa. Musik pun dapat dibuat oleh siapapun selama masih dapat bersiul,
bertepuk tangan, dan mengeluarkan bunyi-bunyian dengan berbagai macam alat,
mulai tradisional hingga yang modern.Dengan perkembangan teknologi yang semakin
berkembang pesat, dunia musik pun terus berevolusi mengikuti perkembangan era
digital.
Salah satu cara mengomposisi musik adalah memanfaatkan teknologi komputer
atau lebih dikenal dengan tracking. Dala tacking, seorang komposer dapat
menciptakan musik dengan bermodalkan komputer atau laptop.
Dalam artikel kali ini, kami akan membahasa aplikasi tracking yang tentunya bersifat alias
gratis. Tentunya ditambahkan pula dengan berbagai macam aplikasi menarik
lainnya.
Aplikasi-aplikasi multi track antara lain adalah:
KRISTAL
Kristal adalah multi-track recorder yang baik untuk mengelola sequencer
audio dan mixer. Software ini di rancang
sebagai sistem modular dengan aplikasi utamanya menggunakan mixing consule.
Sementara, sequencer audio, input audio, dan sebagainya dimuat sebagai plugin
terpisah. Kristal Audio Engine memiliki 16 track audio, 3-band parametric EQ, 2
VST insertslots per channel, 3 VST Master effect slots, dan fitur-fitur menarik
lainnya. Aplikasi ini bisa anda unduh di website resminya yang beralamat di http://www.kreatives.org/kristal/.
MODPlug Tracker
MODPlug Tracker software untuk mengaransemen musik dengan PC. Aplikasi ini
mempunyai semua fitur impulse tracker yang mumpuni secara teknis. Selain
kemudahan dalam instalasi dan konfigurasi, MODPlug Tracker juga dapat mnyimpan
MOD dalam format XM. MOD adalah file kontrol yang digunakan pada sound system
PC. Aplikasi ini bisa anda unduh di website resminya yang beralamat di http://www.modplug.com/.
Psycle
Dapatkan kemudahan dalam menciptakan musik anda sendiri dengan kualitas yang
tentunya dapat di banggakan. Dengan tampilan interface klasik, ditambah dengan
modul yang dapat memanipulasi suara, tentunya Psycle dapat dijadikan pilihan
untuk mengaransemen musik. selain itu, terdapat pula fitur menarik lainnya,
seperti Trek Editor, Audio Routing, Internal stereo, dan dukungan format MIDI.
Aplikasi ini bisa anda unduh di website resminya yang beralamat di http://psycle.pastnotecut.org/portal.php.
Tentunya berbagai jenis aplikasi di atas sangat ringan penggunaannya serta ukuran file yang
tidak terlalu besar. Seperti software sejenis yaki Nuendo, Sonar, Fruity Loops,
dan Cubase dengan ukuran file installasi yang bisa mencapai 2GB. Anda tinggal
memilih mana yang terbaik untuk anda.
Kesimpulan :
Musik digital adalah malaikat penyelamat masa depan industri musik.
Sebuah
pernyataan yang menimbulkan banyak pertanyaan. Benarkah demikian? Satu
dasawarsa kebelakang industri musik dunia diprediksi banyak kalangan
akan
menuju kehancuran bila tak cepat-cepat dicari jalan keluar. Penurunan
drastis
penjualan fisikal (kaset,CD) secara global menjadi indikator kehancuran.
Namun
secercah harapan datang ketika di saat bersamaan penjualan konten musik
digital
ternyata melonjak.
Kegemaran anak muda di seluruh
dunia mengunduh musik digital baik secara
legal maupun illegal ditambah perkembangan teknologi informasi yang kian
canggih membuat industri musik konvensional tergopoh-gopoh. Dampaknya
sangat signifikan pada distribusi dan penjualan fisikal kaset dan CD.
Sekarang,
perusahaan rekaman besar banyak yang telah gulung tikar atau
setidaknya merevitalisasi usahanya karena tidak bisa menyaingi pembelian
dan
distribusi musik lewat internet yang justru semakin menjadi pilihan. iTunes
store punya Apple adalah contoh sukses penjualan musik digital.
Konsumen
pembeli CD menurun drastis, sementara pembeli format musik digital kian
berlipat ganda jumlahnya. Tren ini juga diikuti melonjaknya penjualan
beragam
jenis mp3 player. Sejarah pun membuktikan bahwa manusia berpihak pada
teknologi yang bisa membuat hidup manusia menjadi lebih mudah.
Sumber :